tag:blogger.com,1999:blog-83860030623618832512024-03-14T00:57:06.392+09:00Taman Nasional WasurTaman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-32054280074937697822011-01-12T00:37:00.002+09:002011-01-12T00:57:52.109+09:00Limosa limosa si Burung PengembaraOleh : Y. Agung Widya, S.Hut<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAGx9CP4BRI_HhItzZ9n0Il-nbUsM8rbiGhA68SVnswtcC6ukPXwzaCQ8auM78qV7UrmMP4FN4Zlpsh73i9ghBH0x5ssVSF-AfX7Q3ncKRgB2t97Pj3e4jP1G78cbLODwig_ZzveewXqZh/s1600/Limosa.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 249px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAGx9CP4BRI_HhItzZ9n0Il-nbUsM8rbiGhA68SVnswtcC6ukPXwzaCQ8auM78qV7UrmMP4FN4Zlpsh73i9ghBH0x5ssVSF-AfX7Q3ncKRgB2t97Pj3e4jP1G78cbLODwig_ZzveewXqZh/s320/Limosa.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5560954537971270562" /></a><br /><br />Taman Nasional Wasur merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai potensi keanekaragam yang sangat tinggi, salah satunya adalah keanekaragaman jenis-jenis burung migran. Sampai saat ini di TN Wasur telah tercatat 403 species burung dengan 74 species diantaranya endemik Papua dan diperkirakan terdapat 114 species yang dilindungi. Keberadaannya sebagai daerah lahan basah merupakan habitat penting bagi burung-burung air di Indonesia khususnya burung migran yang berasal dari Australia dan New Zealand dan memiliki arti penting bagi kepentingan internasional sebagai tempat persinggahan ribuan burung migrasi. <br /><br /><span class="fullpost"> Kata migrasi diturunkan dari kata migrat (Latin) yang berarti pergi dari satu tempat ke tempat lain atau juga bermakna bepergian ke berbagai tempat (Peterson, 1986). Migrasi dalam kehidupan hewan dapat didefinisikan sebagai pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan dalam dua musim yang meliputi datang dan kembali ke daerah perkembangbiakan (Alikondra, 1990).<br /> Migrasi merupakan pola adaptasi perilaku yang dilakukan oleh beberapa jenis satwa liar. Pola migrasi yang dilakukannyapun berbeda setiap jenis satwa, tergantung pada keadaan, waktu dan berbagai penyebab keadaan. Ada yang melakukan migrasi karena satwa tersebut pergi untuk mendapatkan makanan, perkembangbiakan dan perubahan musim pada bumi belahan utara maupun selatan sehingga menuntut satwa berpindah untuk mempertahankan hidupnya, baik dari dingin maupun panas.<br />Pada dasarnya, Migrasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu migrasi musiman dan migrasi harian. Migrasi musiman biasanya berhubungan dengan perubahan iklim. Migrasi ini dapat dilakukan menurut garis lintang, ketinggian tempat maupun secara lokal, sedangkan migrasi harian disebut juga pergerakan harian karena beberapa satwa liar melakukan pergerakan harian selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.<br />Salah satu contoh satwa yang melakukan migrasi setiap tahunnya adalah burung pantai yang mengembara dari tempat berbiakanya di daerah tundra Arktik menuju ke Selatan untuk menghindari musim dingin pada bulan September – April. Banyak burung-burung pantai yang beristirahat dan mencari makan di wilayah Asia. Sementara yang lainnya meneruskan perjalanan menuju Australia dan Selandia Baru. Pada Bulan Mei dan Agustus ketika musim panas tiba di belahan bumi utara, mereka kembali ke Utara untuk berkembang biak.<br />Rute perjalanan burung biasanya disebut sebagai jalur terbang (flyway) dimana jalur terbang untuk Asia Timur – Australasia merupakan salah satu dari beberapa jalur terbang di dunia. Pada jalur terbang ini terdapat rangkaian kawasan lahan basah dimana burung pengembara beristirahat dan makan, salah satunya di Taman Nasional Wasur.<br />Pada tanggal 6-11 November 2009 telah dilakukan survei oleh staf Wildlife Conservation Society — Indonesia Program (WCS-IP), didampingi oleh beberapa staf Taman Nasional Wasur melakukan survey tentang burung-burung air di TN Wasur. Adapun jenis-jenis burung air yang teridentifikasi di TN Wasur adalah berjumlah 46 jenis burung air. Diantara hasil survey tersebut ditemukan jenis burung pantai biru-Iaut ekor-hitam (Limosa Iimosa) berbendera yang ditandai di Cina berada di Rawa Dogamit SPTN Wilayah II Ndalir TN Wasur pada koordinat 08" 38' 16.3" S 140° 32’ 05.0" E. Hal ini nampak jelas dilihat dari posisi bendera yang terletak pada kaki burung sebelah kanan dengan warna putih hitam. Ini menunjukkan indikasi bahwa lokasi tersebut aktif dijadikan persinggahan burung migran pada saat melakukan migrasi ke selatan maupun ke utara. <br />TN Wasur telah banyak melakukan inventarisasi jenis-jenis burung yang ada di kawasan. Ada beberapa tempat yang menjadi objek kegiatan inventarisasi, salah satunya pada bulan Mei 2010 di hutan jarang melaleuca SPTN Wilayah II Ndalir merupakan habitat yang paling banyak dijumpai jenis burung yaitu sebanyak 27 jenis atau 61,36 % dari jenis-jenis burung yang ada, dengan jumlah populasi sebanyak 168 ekor. Lima belas jenis diantaranya hanya dijumpai di habitat tersebut, antara lain Kepudang sungu hitam, Cambuk papua, Sericornis, Bubut coklat, Remetuk, Kuka bura perut merah dan Ibis suci. Kemudian diikuti oleh habitat ecoton hutan jarang melaleuca & hutan monsoon sampai dengan habitat sekitar Rawa Dogamit. <br />Serta habitat hutan pantai merupakan daerah yang kurang dijumpai jenis-jenis burung yaitu hanya sebanyak 18 jenis atau 41 % dari total burung yang ada dengan jumlah populasi sebanyak 114 ekor dan beberapa jenis diantaranya hanya dijumpai di habitat tersebut, yaitu Trinil pantai, Camar angguk hitam, Undan kacamata / pelican, Dara laut jambon, Kirik-kirik Australia, Dara laut tengkuk hitam dan Dara laut kecil. Data tersebut merupakan hasil kegiatan ketika dilakukan musim penghujan.<br />Ketika musim kemarau, data jenis burung yang ada lebih banyak dibandingkan musim hujan. Berdasarkan hasil inventarisasi November 2008 Balai TN Wasur mencatat ada sejumlah 39 (tiga puluh sembilan) burung air di Rawa Dogamit dan 30 (tiga puluh) di Pantai Ndalir dan 52 (lima puluh dua) di hutan monsoon dan jarang melaleuca. Hal ini menunjukkan bahwa TN Wasur merupakan persinggahan burung-burung air ketika belahan bumi utara dingin. <br />Keberadaan burung migran di TN Wasur banyak terdapat pada daerah-daerah seperti rawa permanen yang tidak mengalami kekeringan sepanjang tahun seperti Rawa Dogamit dan Rawa Mblatar SPTN Wilayah II Ndalir. Daerah ini ketika musim kemarau merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis burung migran untuk mencari makan karena pada tempat tersebut ikan berkumpul dalam jumlah yang cukup banyak. <br />Pelestarian burung air bermigrasi tergantung pada pengelolaan yang memadai dari suatu jaringan kerja menyeluruh yang melibatkan lokasi yang memiliki kepantingan secara intemasional. Taman Nasional Wasur Sejak tahun 1996, sudah masuk dalam Jaringan Kerja Lokasi Jalur Terbang Asia Timur – Australasia. Di Indonesia sendiri hanya Taman Nasional Wasur yang targabung dalam kalompok kerja Jalur Tarbang Asia Timur - Australasia.<br />Ada beberapa permasalahan yang harus diperhatikan di dalam menjaga burung-burung migran dari bahaya kepunahan di Taman Nasional Wasur, antara lain : <br />a) Hilangnya habitat dan perubahannya.<br />b) Gangguan oleh manusia.<br />c) Pemangsa.<br />d) Adanya tanaman yang bukan tanaman asli yang mendominasi kawasan tarsebut.<br />e) Parubahan iklim.<br />Namun secara umum, terdapat 2 (dua) macam ancaman utama bagi burung pantai di Indonesia, yaitu perubahan peruntukan dan perusakkan habitat serta perburuan. Penggunaan racun dan pestisida dalam pertanian ditengarai juga merupakan ancaman potensial bagi burung air. Meskipun demikian, diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk menentukan tingkat gangguan yang ditimbulkannya.<br />Sampai saat ini tidak ada peraturan perundang-undangan khusus yang berkaitan dengan burung pantai di Indonesia. Undang-undang perlindungan yang ada saat ini adalah UU No. 5/1990 mengenai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, yang kemudian didukung oleh PP No. 7 tahun 1999. Dibawah Undang-undang ini, sekitar 400 jenis burung di Indonesia telah mendapat perlindungan. Sayangnya, hanya 9 jenis burung pantai yang termasuk jenis yang dilindungi. Undang-undang tersebut melarang untuk menangkap memelihara dan memperjualbelikan jenis-jenis burung yang dilindungi, termasuk bagian-bagian tubuh dan telurnya, baik hidup maupun mati.<br />Indonesia telah menjadi anggota dari berbagai perjanjian dan kerjasama internasional dibidang perlindungan hidupan liar, termasuk burung pantai. Diantaranya seperti CITES dan Convention on Biodiversity. Pada tahun 1991, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Ramsar mengenai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional, khususnya sebagai habitat burung air. Melalui konvensi ini, setiap negara anggota mengajukan lokasi lahan basah tertentu yang telah memenuhi kriteria, sebagai lahan basah yang memiliki kepentingan internasional dan kemudian membuat dan melakukan rencana pengelolaan kawasan tersebut beserta sumber daya di dalamnya. Masyarakat internasional juga diharapkan dapat membantu usaha tersebut. Indonesia telah memasukan Taman Nasional Berbak di Jambi dan Taman Nasional Wasur di Papua sebagai situs Ramsar. Kedua kawasan tersebut telah diketahui sebagai lokasi penting persinggahan burung pantai yang bermigrasi.<br />Untuk perlindungan burung pantai migran, Indonesia juga telah turut serta dalam kesepakatan multilateral negara-negara di kawasan Asia dan Oseania yang disebut East Asian – Australasian Shorebird Site Network. Sama halnya dengan Konvensi Ramsar, dalam kesepakatan ini setiap negara anggota diharuskan untuk mengajukan lokasi-lokasi yang penting bagi persinggahan burung migran. Taman Nasional Wasur telah diajukan sebagai lokasi tersebut.<br />Ada beberapa hal yang menjadi cacatan kedepan di dalam menjaga keberadaan burung migran di TN Wasur agar terhindar dari kepunahan, antara lain :<br />a. Melakukan inventarisasi dan identifikasi potensi kawasan yang menjadi habitat burung-burung migran; <br />b. Memperbaiki atau memulihkan kerusakan habitat tumbuhan, satwa, atau ekosistem, di setiap kawasan konservasi pada prinsipnya dapat dilakukan pembinaan habitat yang dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip konservasi;<br />c. Untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas jenis tumbuhan dan satwa agar tetap berada dalam keadaan seimbang dan dinamis, di setiap kawasan konservasi pada prinsipnya dapat dilakukan pembinaan populasi yang dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip konservasi;<br />d. Kegiatan rehabilitasi dapat dilakukan di setiap kawasan konservasi dengan tetap memperhatikan segi teknis dan ilmiah. Rehabilitasi dilakukan atas dasar adanya kebutuhan untuk memperbaiki kondisi kawasan yang rusak atau menurun potensinya.<br />e. Melakukan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan yang menjadi habitat burung migran;<br />f. Melakukan kegiatan penyuluhan secara kontinyu kepada masyarakat akan pentingnya keberadaan burung-burung migran.<br />g. Pembinaan daerah penyangga dititikberatkan pada upaya peningkatan hubungan yang harmonis antara masyarakat dan kawasan konservasi yang sedemikian rupa sehingga kehadiran kawasan konservasi dapat dirasakan manfaatnya.<br />Untuk bisa melihat perubahan yang ada di TN Wasur, perlu adanya monitoring yang dilakukan secara berkesinambungan, baik monitoring habitat maupun satwa yang ada terutama burung-burung migran. Identifikasi tempat – tempat yang diperkirakan sebagai tempat migran di Taman Nasional Wasur sehingga akan mendapatkan data yang berkelanjutan untuk monitoring sepanjang tahun. </span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-7262168564799246112011-01-11T21:02:00.001+09:002011-01-11T21:04:21.296+09:00Keragaman Hayati TN Wasur<div style="text-align: justify;">Taman Nasional Wasur mempunyai keunikan dan peran yang sangat strategis. Keunikan kawasan ini adalah adanya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang cukup tinggi.<br /></div><br />Tipe Ekosistem :Terdapat 6 (enam) tipe ekosistem di kawasan Taman Nasional Wasur yaitu :<br />a. Ekosistem Rawa Berair Payau Musiman, terdapat di daerah Rawa Taram, Rawa Kitar-kitar hingga daerah Waam dan Samleber.<br />b. Ekosistem Rawa Berair Tawar Permanen, terdapat di daerah Danau Rawa Biru, Ukra, Maar dan Kankania.<br />c. Ekosistem Pesisir Berair Tawar, terdapat di <span class="fullpost"> daerah Mbo, Okilur, Rawa Pilmul dan Rawa Badek.<br />d. Ekosistem Daratan Berair Tawar, terdapat di sepanjang jalan Trans Irian.<br />e. Ekosistem Pesisir Berair Payau - Asin, terdapat di daerah sekitar pemukiman sektor pantai kecuali Kampung Kondo.<br />f. Ekosistem Daratan Berair Payau, terdapat di Kampung Wasur, Rawa Ndalir dan Kampung Sota.<br /><br />Flora : secara umum jenis vegetasi di dalam kawasan TN Wasur dikelompokkan dalam 10 (sepuluh) kelas hutan yaitu Hutan Dominan Melaleuca sp, Hutan Co-Dominan Melaleuca sp - Eucalyptus sp, Hutan Jarang, Hutan Pantai, Hutan Musim, Hutan Pinggir Sungai, Hutan Bakau, Sabana, Padang Rumput dan Padang Rumput Rawa. Adapun vegetasinya didominasi oleh Melaleuca sp, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalyptus sp, Acacia sp, Alstonia actinopilla, Dilenia alata, Baksia dentata, Graminae sp, Pandannus sp, Cycas sp, Amorphopalus sp, Anggrek dan lain-lain.<br /><br />Fauna : Keanekaragaman jenis fauna di Kawasan TN Wasur terdiri dari :<br />a. Mamalia<br />Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terdapat 34 spesies dari 80 spesies mamalia yang terdidentifikasi. Mamalia besar di kawasan TN Wasur adalah kangguru lapang (Macropus agilis), Kangguru hutan/biasa (Darcopsis veterum) dan Kangguru Tanah (Thylogale brunii). Disamping itu terdapat mamalia lain yaitu musang hutan (Dasyurus spartacus), Kuskus berbintik (Spilocuscus Petaurus breviceps) dikenal masyarakat setempat sebagai tupai dan lain-lain.<br /><br />b. Aves (Burung)<br />TN Wasur memiliki keanekaragaman burung yang telah tercatat 403 species dengan 74 species diantaranya endemik Papua dan diperkirakan terdapat 114 species yang dilindungi. Jenis-jenis burung tersebut antara lain : Garuda Papua (Aquila gurneyei), Cenderawasih (Paradisea apoda novaguineae), Kakatua (Cacatua sp), Mambruk (Crown pigeons), Kasuari (Cassowary), Elang (Circus sp.), Alap-alap (Accipiter sp.) dan lain-lain. Disamping itu lahan basah yang dimiliki TN Wasur merupakan tempat yang sangat penting bagi burung migran dari Australia dan New Zealand seperti : Bagau abu-abu/Ndarau (Cranes Trans-fly), Pelikan, Ibis (Stra-necked, Glossy dan White), Boha (Magpie geese), Burung Pantai (Plovers, Australian Pratincole) dan Paruh sendok (Royal spoonbills).<br /><br />c. Pisces (Ikan)<br />Kawasan TN Wasur merupakan lahan basah yang luas, dimana banyak kehidupan aquatik yang menjadi komponen penting bagi keanekaragaman hayati dalam kawasan. Teradapat 39 jenis ikan dari 72 jenis yang ada, yang 32 jenis diantaranya terdapat di Rawa Biru dan 7 jenis terdapat di Sungai Maro seperti Scleropages jardinii, Cochlefelis, Doiichthys, Nedystoma, Tetranesodon, Iriatherina dan Kiunga dan lain-lain.<br /><br />d. Reptil dan Ampfibi<br />Hasil survey terdapat 26 jenis reptil yaitu 2 jenis buaya (Crocodylus porosus dan Crocodylus novaguineae), 3 jenis biawak (Varanus sp.), 4 jenis kura-kura, 5 jenis kadal (Mabouya sp.), 8 jenis ular (Condoidae, Liasis, Pyton) dan 1 jenis bunglon (Calotus jutatas) dan 3 jenis katak; katak pohon (Hylla crueelea), katak pohon irian (Litoria infrafrenata) dan katak hijau (Rona macrodon).<br /><br />e. Insekta (Serangga)<br />Yang tercatat di TN Wasur terdapat 48 jenis, diantaranya : Rayap (Tumulitermis sp. dan Protocapritermis sp.), Kupu-kupu (Ornithoptera priamus), semut (Formicidae, Nytalidae, Pieridae) dan lain-lain. Selain jenis fauna asli, di dalam kawasan TN Wasur juga terdapat jenis-jenis fauna eksotik seperti : rusa (Cervus timorensis), Sapi (Bos sp.) serta bermacam-macam spesies ikan seperti :betik (Anabas testudineus), gabus (Crassis auratus), Mujair (Orechromis mossambica) dan Tawes (Cyprinus carpio). </span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-52203452707611947622011-01-11T20:56:00.001+09:002011-01-11T20:58:45.683+09:00TN WASUR SEBAGAI BASIS EKOWISATA DI PAPUA SELATAN<div style="text-align: justify;">Oleh : Saiful Anwar, S.Hut<br /></div><br />Indonesia termasuk salah satu dari 17 negara yang memiliki dua per tiga hingga seperempat kekayaan flora dan fauna dunia. Dunia telah mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan julukan "mega biodiversity in the world", ini artinya bahwa Indonesia merupakan habitat dari sumber daya alam hayati dunia dengan tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi. Potensi ini merupakan asset berharga bagi bangsa Indonesia dalam meningkatkan devisa negara melalui pembangunan wisata dengan memperhatikan sensivitas ekologi. Posisi Indonesia pada garis khatulistiwa juga di anugerahi kekayaan dan keanekaragaman sumberdaya alam dan hayati dalam hutan-hutannya, bahkan Indonesia dikenal sebagai <span class="fullpost"> kawasan yang memiliki spesies tertentu yang masuk dalam kategori tertinggi di dunia. Keragaman dan kekayaan alam tropis dan bentukan lanskap alami serta budaya etnikal dan juga bentukan arsitektur dan lanskap budayanya menjadikan Indonesia sebagai salah satu lokasi kunjungan wisata yang potensial di dunia. Indonesia merupakan salah satu dari wilayah pariwisata Asia Timur dan Pasifik, dimana wilayah ini terbagi dalam 4 (empat) zona: Equator Tourist Area, Cancer Tourist Area, Capricon Tourist Area, dan Asean Tourist Image. Daya tarik utama pariwisata wilayah ini adalah pada ecotourism terutama alam tropis dengan keragaman spesies dan keindahan biotanya, baik flora maupun fauna. Keberadaan berbagai Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Alam dan kekayaan flora dan fauna baik di daratan (terestrial) maupun di air (akuatik) serta perkampungan tradisional dan cagar budaya etnikal ini merupakan aset wisata alam untuk dikembangkan sebagai salah satu obyek dan atraksi di berbagai daerah tujuan wisata.<br /><br />Hampir setiap areal dan ragam etnikal Indonesia, bila dikelola dengan baik, dapat menjadi bagian atau areal pengembangan suatu kawasan wisata, termasuk juga areal yang memiliki legenda rakyat atau folk-lore yang signifikan dan bermakna pelestarian terhadap budaya dan kearifan lokal. Taman Nasional Wasur merupakan salah satu kawasan pelestarain alam yang memiliki keanekaragaman potensi SDA yang sangat kompleks baik itu ditinjau dari sudut pandang kenakeragaman hayati maupun keragaman budaya etnikal yang terdapat di kawasan tersebut sehingga prasyarat untuk mengembangkan kawasan tersebut sebagai basis ekowisata di Papua Selatan menjadi sangat ideal dimana Menurut Gunn (1993), perencanaan pengembangan pariwisata ditentukan oleh keseimbangan potensi sumberdaya dan jasa yang dimiliki (supply) dan minat wisatawan (demand). Komponen supply terdiri atas : potensi atraksi (keindahan alam dan budaya), aksesibilitas, pelayanan informasi dan akomodasi. Komponen demand terdiri dari : pasar dan motivasi wisatawan. Sehingga berkembang atau tidaknya suatu kawasan wisata akan sangat tergantung pada modal yang dimiliki oleh kawasan tersebut. Modal kepariwisataan ini dapat di golongkan menjadi tiga, yaitu potensi alam dan lokasi, potensi budaya etnikal, serta potensi manusia/masyarakat yang ada. Dari ketiga jenis modal tersebut, kesemuanya telah include di dalam kawasan Taman Nasional Wasur sebagai master of ecotourism in the South Papua. Gagasan membangun kawasan Taman Nasional Wasur sebagai master of ecotourism in the South Papua harus ditopang dengan sistem perencanaan yang matang dan mendapatkan dukungan yang kooperatif dari para pihak yang berkompeten dalam menunjang sistem pengelolaan di kawasan TNW,<br /><br />Dengan demikian produk-produk wisata yang nantinya akan diaplikasikan merupakan hasil dari rumusan para pihak dan disusun dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :<br /><br />· Pemanfaatan Sumberdaya Alam Pengalaman wisatawan di obyek wisata hendaknya memberikan kesan bagaimana keadaan lingkungan alam, ini memberikan suasana baru yang menyegarkan. Perencanaan tata ruang kawasan harus memberikan peluang bagi pemanfaatan potensi alam sebagai bagian dari kegiatan pariwisata.<br /><br />· Penangganan Masalah Dampak Lingkungan Perancangan fisik hendaknya dapat mencegah kerusakan alam sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga.<br /><br />· Pertimbangan Ekonomis Tata Ruang Lokasi kawasan yang hendak dikembangkan hendaknya mempertimbangkan aksesibilitas bagi lapisan masyarakat yang membutuhkan. Apabila lokasi obyek wisata belum ditetapkan sebaik dilakukan proses seleksi.<br /><br />· Organisasi dan Struktur Tata Ruang Penataan ruang pada prinsipnya adalah menetapkan pengelompokan komponen sarana pariwisata, sehingga membentuk keterkaitan antara berbagai kawasan fungsional, terciptanya keteraturan urutan kegiatan yang membutuhkan hubungan fungsional yang berkesinambungan, memisahkan kegiatan yang saling mengganggu, menghindarkan kesan monoton.<br /><br />· Sistem Transportasi dan media pelayanan Efisiensi pergerakan untuk mencapai objek wisata dikaitkan dengan ketersediaan media pelayanan pariwisata merupakan syarat penting dalam pengembangan perencanaan tata ruang kawasan wisata berkelanjutan. Kelancaran dan efisiensi pergerakan ini harus dapat mengarahkan dan memadukan berbagai kegiatan, untuk itu dibutuhkan media pelayanan pariwisata yang tepat dan efisien.<br /><br />Demikian, semoga tulisan ini dapat menjadi raferensi bagi para pihak dalam mewujudkan harapan untuk menciptakan Taman Nasional Wasur sebagai basis Ekowisata di Papua Selatan (master of ecotourism in the South Papua) </span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-28253298181168617802009-02-06T00:17:00.000+09:002009-02-13T20:36:04.594+09:00Pembentukan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Kampung Wasur, Taman Nasional Wasur, Merauke<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHtceB92o_KOV61471ClTl4c4pPcD7-sEf17dccIwQuIWC5dI2t68tokIMwGXRCs88YKc_8BPbns9I0R9j56hum-wXKJNTFWui02U2V3PZVTTnqoiffZ8iHrdDpW84ZgiGoxubE7Vz-SfO/s1600-h/spkp-1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 301px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHtceB92o_KOV61471ClTl4c4pPcD7-sEf17dccIwQuIWC5dI2t68tokIMwGXRCs88YKc_8BPbns9I0R9j56hum-wXKJNTFWui02U2V3PZVTTnqoiffZ8iHrdDpW84ZgiGoxubE7Vz-SfO/s400/spkp-1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302243294431662242" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">(BTN Wasur, 05-02-2009)</span><br /><span style="font-family:verdana;"><span style="font-style: italic;">Penulis: Y. Agung Widya, S. Hut</span><br /><br /></span><span style="font-family:verdana;">Kampung Wasur merupakan salah satu kampung yang berada dalam kawasan Taman Nasional Wasur Merauke yang terpilih untuk dijadikan salah satu Model Desa Konservasi dalam kawasan Taman Nasional Wasur. Masyarakat yang mendiami Kampung Wasur terdiri dari masyarakat asli yaitu masyarakat sub Suku Marori Men-gey dan beberapa kelompok masyarakat pendatang yang telah hidup berasosiasi dan berasimilasi dengan masyarakat asl</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">i sejak turun temurun. Tingkat kesejahteraan penduduk di Kampung Wasur masih sangat rendah. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Sebagian besar masih menggantungkan hidupnya dengan mengambil hasil-hasil dari hutan. Sedangkan di Kampung wasur terdapat usaha-usaha masyarakat yang telah dikembangkan secara tradisional yaitu usaha penyulingan minyak kayu putih dan penangkaran anggrek, namun belum dapat dikelola secara baik sehingga perlu dikembangkan. Dengan pembentukan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) diharapkan dapat memberdayaan masyarakat di Kampung Wasur nantinya. Hal ini didukung oleh kebijakan Departemen Kehutanan mengenai pengembangan peran serta aktif masyarakat dalam setiap usaha konservasi dan pelestarian alam. </span><br /></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Maksud dari pembentukan SPKP ini adalah memberdayakan masyarakat melalui pelibatan peran serta aktif masyarakat secara langsung dalam penentuan jenis dan pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan dan kehutanan khususnya di Kampung Wasur sebagai Model Desa Konservasi dalam kawasan TN Wasur. Dengan tujuan adalah mengembangkan</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"> swadaya masyarakat dalam kegiatan penyuluhan kehutanan di Kampung Wasur, membentuk SPKP dan merekrut serta mengembangkan Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) di Kampung Wasur, mengembangkan Kelompok-kelompok Masyarakat Produktif Mandiri (KMPM) yang berbasis pembangunan kehutanan. </span><br /></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Pembentukan SPKP di Kampung Wasur dilaksanakan setelah pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pengkajian Desa Secara Partisipatif (PRA). Adapun tahapan pelaksanaanya yaitu :</span><br /><span style="font-family:verdana;">a). Penyelenggaraan dialog multipihak dipimpin oleh Kepala Kampung yang diwakili oleh Sekretaris Kampung Wasur yang dihadiri oleh seluruh peserta diklat dan perwakilan pihak terkait. Dialog diawali dengan penyampaian hasil survey PRA berupa data mengenai potensi, permasalahan dan upaya tindak lanjut oleh TIM PRA yang didampingi fasilitator.</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><br /></span><span style="font-family:verdana;">b). Setelah adanya kesepakatan dari dialog multipihak, kemudian dilakukan pemilihan badan pengurus dan anggota SPKP Kampung Wasur secara demokratis yang di sahkan oleh Kepala Kampung dalam hal ini diwakili Sekretaris Kampung Wasur.<br /><br /></span><span style="font-family:verdana;">c). Struktur organisasi SPKP kampung Wasur berdasarkan permusyawaratan kampung terdapat satu bidang tambahan yaitu Bidang Pemberdayaan Perempuan disamping bidang lainnya (Bidang Penyuluhan, Bidang Kerjasama, Bidang Bina Usaha).</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><br /></span><span style="font-family:verdana;">d). Penyusunan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Anggaran Rumah Tangga (ART) SPKP dibuat oleh Badan Pengurus SPKP Kampung Wasur yang terpilih didampingi fasilitator yang disahkan pemerintahan Kampung Wasur.<br /><br /></span><span style="font-family:verdana;">e). Penyediaan sarana berupa kantor atau ruang sekretariat SPKP diberikan oleh pihak pemerintahan kampung yaitu penggunaan ruangan di Balai Kampung Wasur. Peralatan kerjakantor, ATK serta bahan-bahan pustaka diserahkan oleh Pihak Ba</span></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">lai Taman Nasional Wasur mewakili Pusat Pembinaan dan Penyuluhan Departemen Kehutanan.<br /><br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ1sgTp4Kn6ktwU0hn6XiiWDoYBxKXWzaTHWPZVTnKEn2X12CE1I2-ERi6tKSYC6a5hVllYcraajrQK9vWtYnu6aZyo4RLO8zheZqE3g4mGG_NBa3X7BbY3t8lbbPPj6qfoRxc6o2RRJ7C/s1600-h/spkp-2.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 303px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ1sgTp4Kn6ktwU0hn6XiiWDoYBxKXWzaTHWPZVTnKEn2X12CE1I2-ERi6tKSYC6a5hVllYcraajrQK9vWtYnu6aZyo4RLO8zheZqE3g4mGG_NBa3X7BbY3t8lbbPPj6qfoRxc6o2RRJ7C/s400/spkp-2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5302243632643593330" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Adapun struktur organisasi SPKP Kampung Wasur adalah sebagai berikut :</span><br /><span style="font-family:verdana;">1. Ketua : Fransisco Mahuze</span><br /><span style="font-family:verdana;">2. Sekretaris : Armand Reinhard</span><br /><span style="font-family:verdana;">3. Bendahara : Emeliana Gebze</span><br /><span style="font-family:verdana;">4. Koordinator :</span><br /></span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"> a. Bidang Penyuluhan : Januarius Wolo</span></span><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"> Pembantu Bidang : Felix Rumlan, Frederikus G.</span><br /><span style="font-family:verdana;"> b. Bidang Kerjasama : Erwin Futunanembun</span><br /><span style="font-family:verdana;"> Pembantu Bidang : Hilarius G.,Yosep G.</span><br /><span style="font-family:verdana;"> c. Bidang Bina Usaha : Mikela Ndiken</span><br /><span style="font-family:verdana;"> Pembantu Bidang : Fransisca M., Enggelbertus M.</span><br /><span style="font-family:verdana;"> d. Bidang Pemberdayaan Perempuan : Dominika Kaize</span><br /><span style="font-family:verdana;"> Pembantu Bidang : Bernadeta Gebze, Rosalina</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Badan pengurus dan anggota SPKP Kampung Wasur lebih didominasi oleh generasi muda dari Kampung Wasur yang mrupakan putra putri dari para tokoh masyarakat dan perwakilan dari kelompok-kelompok petani dan perwakilan dari marga-marga adat di suku Marori Men-gey Kampung Wasur. Adanya pembentukan Bidang Pemberdayaan Perempuan dalam struktur organisasi SPKP Kampung Wasur menunjukkan adanya penghargaan terhadap gender di masyarakat kampung dan adanya peran serta aktif dari kaum perempuan dalam program kegaiatan di Kampung Wasur. Kegiatan ini sangat disambut baik oleh masyarakat Kampung Wasur karena merupakan potensi yang baik bagi pelaksanaan program pembangunan hutan dan kehutanan di Kampung Wasur kedepan.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Adapun harapan kedepan setelah terbentuknya kegiatan ini adalah perlu adanya peningkatan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia dari pengurus dan anggota SPKP Kampung Wasur guna peningkatan kinerja kedepan. Pendampingan dari penyuluh kehutanan (Polhut dan PEH) dari Balai Taman Nasional Wasur harus sesering mungkin dilaksanakan guna pemberdayaan SPKP Kampung Wasur.</span><span style="font-family:verdana;"></span><br /></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-70542519810094849672008-07-28T23:27:00.000+09:002008-12-31T16:32:21.080+09:00Berita : Hari Lahan Basah Sedunia dirayakan di Taman Nasional Wasur Merauke<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana; font-style: italic;">(www.kab.merauke.go.id, 28-07-2008)</span><br /><span style="font-family: verdana;">Hari Lahan Basah Sedunia dirayakan di Taman Nasional Wasur Merauke. dan dihadiri Dirjen Konservasi PHKA Bapak, Ir Tatory MM yang diwakili oleh Bapak Ir.Noerhidayat, Muspida Kabupaten Merauke, Para undangan, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, PNS dan Pelajar</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Acara dibuka dengan Doa yang dipimpin oleh Sdr Upick.S ( Staf BTN Wasur ) dan dilanjutkan dengan Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Ir. Tri Siswo Raharjo yang dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk mensosialisasikan tentang arti penting lahan basah sebagai penyangga kehidupan, meningkatkan pemahaman tentang lahan basah yang ada di Taman Nasional Wasur Yang merupakan Lahan Basah terbesar kedua didunia dan Pertama di Asia merupakan Aset Bangsa yang patut kita banggakan, Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai macam lomba diantaranya, Lomba mewanai lahan basah untuk pelajar tingkat SD, dan untuk tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi mengikuti lomba Karya Tulis tentang Lahan Basah. Dan pemenangnya akan diumumkan oleh Panitia Lomba. Sekaligus penyerahan hadiah bagi para pemenang.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kemudian Bapak Ir.Noerhidayat membacakan sambutan tertulis oleh Dirjen Konservasi PHKA Bapak, Ir. Darori MM yang mengatakan lahan basah terkait dengan Konferensi Ramsar, Ramsar yang merupakan nama salah satu kota di Iran Timur Tengah yang dipakai sebagai sebuah perjanjian kerja sama Negara-negara Dunia yang disetujui pada Tanggal 2 Pebruari 1971 dimana Indonesia sendiri telah menandatangani Konferensi Ramsar melalui keputusan Presiden No 48 Tahun1991. Hal tersebut menandakan bahwa apa yang telah tertuang didalam Konferensi tersebut Indonesia turut mempertahankan dan turut bertanggang jawab. Saat ini Indonesia memiliki tiga lokasi Ramsar diIndonesia yaitu Taman Nasional Merbak di Riau, Taman Nasional Danau Sentarong di Kalimantan Barat dan Taman Nasional Wasur di Merauke Papua. Pada kenyataannya lahan basah menyimpan sumber daya alam yang sangat melimpah dan sangat produktif tidak hanya sebagai habitat ikan tetapi juga tumbuh berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai nilai komersial tinggi sekaligus sebagai habitat burung air termasuk yang bersifat Migran sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan tempat wisata. Dalam sambutan tertulisnya beliau menghimbau kepada semua warga masyarakat untuk ikut mejaga dan melestarikan Taman Nasioanal Wasur yang merupakan sumber penghidupan warga sekitar.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;"> Kemudian Acara dilanjutkan dengan Sambutan Wakil Bupati Kabupaten Merauke Bapak Drs. Waryoto, M.Si yang dalam sambutannya Wakil Bupati mengatakan Taman Nasional Wasur memiliki peranan penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena didalamnya terdapat Rawa Biru yang merupakan satu-satunya sumber Air Bersih Masyarakat Kota Merauke. Taman Nasional Wasur juga merupakan tempat persinggahan burung-burung migran dari negara tetangga seperti australia maupun papua new guinea selain dari kutub utara yang akan ke kutub selatan maupun sebaliknya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kemudian Acara dilanjutkan dengan peresmian Balai Konservasi dan Penelitian BOMI SAI yang terletak disamping kanan pintu masuk Taman Nasional Wasur Merauke Papua. </span><br /></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-67967893744700062262008-07-09T23:45:00.000+09:002008-12-31T16:50:35.696+09:00Empat Suku dan TN Wasur Akan Buat Perda<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana; font-style: italic;">(www.papuapos.com, 09-07-2008)</span><br /><span style="font-family: verdana;">Merauke- Kepala Balai Taman Nasional Wasur, Tri Siswo Raharjo menjelaskan, jika tidak ada kesepakatan batas wilayah adat bagi empat suku di daerah Taman NAsioonal Wasur. Maka dalam waktu dekat dibuat rancangan Peraturan Daerah (Perda). Sebab mengingat wilayah Kepulauan Irian Barat sangat dominan dengan kebudayaan adat. “Kepulauan Irian barat sangat dominan dengan kebudayaan tradisonal adatnya, dan tidak adanya status jelas batas wilayah adat akan menjadikan konflik bagi masyarakat adatnya,” ungkap Tri.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Lanjutnya, dengan diadakannya lokakarya akan menjadi dasar penyempurnaan empat wilayah adat yang ada di TN Wasur. Sekaligus membangun persepsi bersama untuk perlindungan empat suku yang berada di wilayah TN Wasur. Tentu 4 suku ini, nantinya akan di masukkan dalam rancangan Perda.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Lokakarya digelar dua hari ini bertujuan, menyempurnakan kesepakatan hasil rapat Perdasi dan Perdasus, tentang hak batas wilayah masyarakat adat dari empat suku di TN Wasur, kabupaten Merauke. Memang, hingga kini belum disahkan pemerintah karena, adanya terjadi pro-kontra dari pimpinan adat.**</span></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-32096179566081680082008-05-30T23:42:00.000+09:002008-12-31T16:44:37.514+09:00Kangguru di Taman Nasional Wasur Merauke bertambah<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana; font-style: italic;">(www.radartimika.com, 30-05-2008)</span><br /><span style="font-family: verdana;">MERAUKE – Sebanyak 20 ekor Kanguru yang dilepas pihak PT Freeport Indonesia ke habitatnya di Kasawan Taman Nasional Wasur Merauke, kini sudah bertambah menjadi 28 ekor. Ini berarti selama dilepas di Taman Nasional Wasur Kanguru tersebut telah memiliki 9 anak. Sebab, dari 20 ekor yang dilepas (dikembalikan,red) saat itu, 1 ekor diantaranya mati.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Hal itu diungkapkan Kepala Balai Taman Nasional Wasur (TNW) Merauke. Tri S. Rahardjo, ketika ditemui, kemarin.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Perkembangbiakan Kanguru ini termasuk cepat. Jika tidak terganggu, rata-rata bisa beranak 1 kali dalam 1 tahun dengan jumlah anak 3 ekor.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Menurutnya, seekor anjing berhasil masuk ke dalam penangkaran dengan cara menggali tanah dan memakan satu ekor. Namun lanjutnya, pihaknya tidak pagar keliling dimana 20 ekor Kanguru tersebut dilepas dengan cara menggali tanah. ‘’Itu kita tidak lihat karena berada dalam hutan tapi yang jadi korban adalah Kanguru yang masih kecil karena baru lahir. Mungkin saat itu masih lemah dan stress shingga belum bisa menghindari karena kejadiannya baru sekitar 2 hari setelah dilepas ,’’katanya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Dari 19 ekor tersisa itu, terangnya, sekarang sudah menjadi 28 ekor. Sedangkan 4 ekor lainnya masih berada di kantong Kanguru. Kira-kira 2 bulan kedepan lagi, sudah menjadi 32 ekor,’’ jelasnya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Sebenarnya, lanjut Tri Rahardjo, perkembangbiakan Kanguru itu termasuk cepat. Jika tidak terganggu, rata-rata bisa beranak 1 kali dalam 1 tahun dengan jumlah anak 3 ekor. Apalagi, 19 ekor Kanguru yang dilepas di penangkaran itu diberi jaminan suplay makanan 2 kali sehari.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">‘’Itu makanan tambahan dan sesekali kalau kita anggap perlu kita beri buah sebagai perangsang dan sebagai variasi makanannya," jelasnya.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Tri Rahardjo, mengharapkan dukungan dari PT Freeport. Menurut Tri Rahardjo, setiap bulannya, pihaknya harus mengeluarkan biaya antara Rp 2-2,5 juta untuk penyiapan makanan dan honor bagi petugasnya yang diambil dari masyarakat adat setempat.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Apalagi, terangnya, pengembalian Kanguru itu dilakukan pada saat tahun anggaran berjalan. ‘’Sekarang sudah 28 ekor. 2 bulan lagi menjadi 32 ekor. Nah, semakin lama akan semakin bertambah banyak dan memerlukan biaya semakin besar. (ulo) </span></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-9497860076185306882007-12-12T01:41:00.000+09:002009-01-02T13:46:26.867+09:00Freeport Melepasliarkan Kangguru ke Taman Nasional Wasur<span><span>(www.kompas.com, 11-12-2007)<br />JAYAPURA, SELASA - PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Departemen Kehutanan (Dephut) dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi, Jawa Barat melepasliarkan 21 kangguru tanah (Thylogale brunii) ke Taman Nasional Wasur Merauke, Provinsi Papua.<br /><br />Satwa langka yang dilindungi itu diterbangkan dari Timika. Kangguru tanah tersebut merupakan hasil sitaan di sejumlah tempat di DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan dibantu oleh PPSC dan PPS Tegal Alur, Jakarta. "Sejak tahun 2003, terdapat enam kangguru tanah yang dipelihara di PPSC yang jumlahnya kemudian berkembang biak menjadi 22 ekor. Pada saat itu, 17 ekor dipulangkan ke Papua, lima ekor lainnya dipelihara di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Jawa Barat," kata Mufi, dari Humas PT Freeport Indonesia.<br /><br />Sebelum dilepasliarkan ke Taman Nasional Wasur, satwa ini dipelihara sementara di suatu areal di hutan Nayaro, Mimika yang disiapkan oleh PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan PPSC, BKSDA Papua dan masyarakat Nayaro.<br /><br />Masyarakat di perkampungan Nayaro, Timika, juga dilibatkan sejak proses awal pemulangan agar tumbuh rasa memiliki untuk menjamin kelangsungan hidup para satwa itu nantinya. Selama masa habituasi, kangguru tersebut telah berkembang biak menjadi 21 ekor sementara tiga ekor menunggu masa kelahiran yang masih dikandung induknya.<br /><br />Sebelumnya, pada 28 Agustus 2006, PTFI bekerja sama dengan Jaringan Pusat Penyelamatan Satwa (JPPS) dan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Departemen Kehutanan melakukan hal serupa yaitu memulangkan 2.930 ekor kura-kura moncong babi (Carettochelys insculpta) ke habitatnya di Papua.<br /><br />Kura-kura yang memiliki hidung seperti babi tersebut semula akan diselundupkan ke Taiwan dan China sebagai bahan makanan. Kura-kura tersebut ditahan oleh pihak Bandara Soekarno-Hatta, Banten dan Bandara Juanda di Surabaya saat akan diselundupkan ke luar negeri. (ANT/IMA)</span></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-86212224329245327092007-01-11T01:32:00.000+09:002009-01-02T13:34:22.433+09:00INFORMASI TAMAN NASIONAL DI INDONESIA<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Blangkejeren No. 37 Tanah Merah Kutacane </span><br /><span style="font-family: verdana;">Po. Box. 16 Aceh Tenggara- 24601</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp.(0629) 21358 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax.(0629)21016</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Batang Gadis </span><br /><span style="font-family: verdana;">Perumahan Cemara Madina Blok D No. 1</span><br /><span style="font-family: verdana;">Panyabungan - Sumatera Utara</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Siberut</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Khatib Sulaiman No. 46 Padang </span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax.(0751) 423094 </span><br /><span style="font-family: verdana;">atau</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jalan Raya M. Siberut - Maileppet Km. 3,5 Kec. Siberut Selatan</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. 0759-21109</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Basuki Rachmat No. 11 Kotak Pos. 40 Sungai Penuh, Jambi 37101</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0748-22250, 22240</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0748-22300</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website: http://www.kerinciseblat.org</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Lintas Timur Km. 3 Puncak Selasih Pematang Rebah-Rengat INHU Riau</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax.(0769) 7000030</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website: http://www.bukit30.org/</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Bukit Duabelas</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Komplek Perkantoran Pemerintah Kab. Sarolangun, Jambi</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0741-62451</span><br /><br /><span style="font-family: verdana; font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Berbak</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Yos Sudarso Km. 4 PO Box 112 Sejinjang, Jambi</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0741) - 31257, 7076277</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0741-31257</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;"><span style="font-weight: bold;">Balai Taman Nasional Sembilang</span> </span><br /><span style="font-family: verdana;">Jln. AMD Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarame</span><br /><span style="font-family: verdana;">Palembang 30152</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. 0711-7839200</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bukit Barisan-Selatan</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Ir. Juanda 19 Kota Agung,Tanggamus</span><br /><span style="font-family: verdana;">Lampung Selatan 35751 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. (0722) 21064</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Way Kambas</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl.Raya Labuhan Ratu Lama, Labuhan Ratu, Sukadana – Lampung Timur - 34196</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. 0725 7645024Fax . 0725 7645090</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website: www.waykambas.or.id</span><br /><span style="font-family: verdana;">Email : program@waykambas.or.id, kabalai@waykambas.or.id</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Tesso Nilo</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. HR Soebrantas Km 8,5 Kotak Pos 1048</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tampan, Pekanbaru, Riau</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. 0761-63135</span><br /><span style="font-family: verdana;">website: www.wwf.or.id/tessonilo/</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Ujung Kulon</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Perintis Kemerdekaan No.51 Labuan, Serang, Pandeglang, Banten</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp.(0253) 801731, 804681</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0253-804651</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. III JakartaPusat 10440</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (021) 3915773, 3103574</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. (021) 3915773</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Gunung Halimun</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Cipanas, Kabandungan Kotak Pos 2 Parung Kuda Sukabumi 43168</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. (0266) 621256-57 </span><br /><span style="font-family: verdana;">website: www.tnhalimun.go.id</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Cibodas, Cipanas PO.Box 3 Cipanas,Cianjur, Jabar 43253</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax.(0263) 512776, 519415</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website: www.gedepangrango.org </span><br /><span style="font-family: verdana;">Email: info@gedepangrango.org</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Gunung Ciremai</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Kuningan - Cirebon Km. 9 No. 1</span><br /><span style="font-family: verdana;">Manis Lor, Jalaksana, Kuningan - 45556</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0232-6003357</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Karimun Jawa</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Menteri Supeno I / 2 Semarang 50241</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. (024) 8319709 </span><br /><span style="font-family: verdana;">website: Website TN Karimun Jawa</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional BromoTengger Semeru</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raden Intan No. 6 PO. BOX 54 Malang- 65101</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0341) 491828, 490885</span><br /><span style="font-family: verdana;">Balai TamanNasional Gunung Merapi</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl.Gedongkuning 172 A, Yogyakarta 55171</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp/fax 0274-373324 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Email: bksdayogya@yahoo.com</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Gunung Merbabu</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Merbabu No. 136 Boyolali - 57316, Jawa Tengah</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0276 - 3293341, 3293347</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0276 - 3293342</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Meru Betiri</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Sriwijaya 53 Kode Pos 269 Jember 68101</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0331) 335535</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0331-335384</span><br /><span style="font-family: verdana;">E-Mail: meru@telkom.net</span><br /><span style="font-family: verdana;">website: www.merubetiri.or.id</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Baluran</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. K.H.Agus Salim No. 132 Mojopanggung- Banyuwangi 68425</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp.(0333) 424119 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0333-412680</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Alas Purwo</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Brawijaya No. 20 Banyuwangi 68416</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0333) 410857</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0333-428675</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bali Barat </span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Cekik Gilimanuk-Jembrana - Bali 82253</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0365) 61060</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. (0365) 61479</span><br /><span style="font-family: verdana;">email : tnbb@telkom.net </span><br /><span style="font-family: verdana;">website : www.tnbalibarat.com</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Gunung Rinjani</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Arya Banjar Getas LingkarSelatan - Mataram, NTB</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax. (0370) 6608874</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website: http://tngr.dephut.go.id </span><br /><span style="font-family: verdana;">Email: tngr@indo.net.id</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Komodo</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. KasimoLabuan Bajo Ruteng, NTT 86554</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0385) 41004, 41005</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. (0385) 41005</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Jend. A. Yani Polu Bongga No.1</span><br /><span style="font-family: verdana;">PO Box 153 Waikabubak, Sumba Barat, Nusa TenggaraTimur - 87212</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0387) 21357</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Laiwangi Wanggameti</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Matawai Amahu, Kampung Baru</span><br /><span style="font-family: verdana;">Kel. Hambala, Waingapu, Sumba Timur, NTT - 87113</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0387) 61683</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Kelimutu</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Eltari No. 16 Ende Flores, Nusa Tenggara Timur</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0381)23405</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Gunung Palung</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Gajahmada,Kalinilam, Ketapang - Kalbar</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax.0534-32720, 9707345</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Danau Sentarum</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. YC. Oevang Oeray No. 43 Sintang ~ Kalimantan Barat</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp / Fax. (0565) 22242</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Betung Kerihun</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. KS Tubun, Putussibau -Kalbar - 78711</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0567-22282</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0567-21935</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bukit Baka- Bukit Raya</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Dr.W. Sudiro Husodo No.75 Sintang 73112 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp./Fax. (0565)23521</span><br /><span style="font-family: verdana;">Email. tnbbr@plasa.com</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Tanjung Puting</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. HM Raf'i Km 2 Pangkalan Bun - Kalimantan Tengah</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp/Fax.(0532) 23832</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Sebangau</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Yos Sudarso No. 3 Kotak Pos 32 Palangkaraya - 73112</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. 0536-3221268</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0536-3237034</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Kutai </span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Awang Long Tromol POS I Bontang, Kalimantan Timur 75311</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0548) 27218</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0548-22946</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Kayan Mentarang </span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl Pusat Pemerintahan, Malinau 77554 Kalimantan Timur</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. +62 553 2022 758</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp/Fax +62 553 2022 757</span><br /><span style="font-family: verdana;">email: balai_tnkm@yahoo.com</span><br /><span style="font-family: verdana;">Kantor Perwakilan (Sementara):</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl Flamboyan No 6 RT 27 Karang Anyar, Tarakan 77111 Kalimantan Timur</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tel/Fax: +62 551 252</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bunaken</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Molas Kode Pos 1202 Batusaiki - Manado 95242</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0431) 859022</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. AKD Mongkonai Kotak Pos 106 Kotamobagu - Sulawesi Utara</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0434) 22548</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0434-22547</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin No. 21 Palu 94111 Sulawesi Tengah</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0451) 457623</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Kep. Togean</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Sumber Ilmu No. 38 Sansarino, Kec. Ampara Kota, Kab. Tojo Una-Una - Sulteng -94683</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Taka Bonerate</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. S. Parman No. 40 Benteng Selayar 92812</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0414)22111</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. 0414-21565</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Poros Maros-Bone Km. 42 Bantimurung, Kab. Maros, Sulawesi Selatan</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. 0411-3881699, 3880252</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax 0411-3880139</span><br /><span style="font-family: verdana;">Email : tnbabul@tnbabul.org</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai</span><br /><span style="font-family: verdana;">d/a Desa Lamowulu Kec. Binanggia, Kab. Konawe Selatan, Kendari - Sultra - 93721</span><br /><span style="font-family: verdana;">HP. 086812101439</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Kepulauan Wakatobi</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Dayanu Ikhsanuddin No. 71 Bau-Bau Sultra93721</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0402) 25652</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Manusela</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Kelang No. 1 Kotak Pos 09 Masohi - Maluku Tengah 97511</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp/fax (0914) 22164</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih </span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Trikora Wosi - Rendani 17 Kantor Pos 229 Manokwari 98312</span><br /><span style="font-family: verdana;">Tlp. (0986) 212212 </span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. (0986) 214719 </span><br /><span style="font-family: verdana;">( Jl. Essau Sesa Sowi Gunung Kotak Pos 229, Manokwari - Papua Barat - 98312Tlp/Fax. 0986-214719 )</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Lorentz</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Raya Abepura Kotaraja PO Box 1217</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jayapura 99351,Papua</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0967) 581596; Fax (0967) 585529</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Balai Taman Nasional Wasur</span><br /><span style="font-family: verdana;">Jl. Garuda Lepro Seri No. 3</span><br /><span style="font-family: verdana;">PO BOx. 109 Merauke 99611, Papua/Irian Jaya</span><br /><span style="font-family: verdana;">Telp. (0971) 324532</span><br /><span style="font-family: verdana;">Fax. (0971) 324532</span><br /><span style="font-family: verdana;">Website : www.btnwasur.blogspot.com</span><br /><br /></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-34027759720554095682007-01-02T16:14:00.000+09:002008-12-31T16:18:09.425+09:00VISI DAN MISIVisi <br />Terjaganya kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem pendukungnya melalui pengembangan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan Taman Nasional Wasur.<br /><br />Misi <br /><ol><li>Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Taman Nasional Wasur dan ekosistem pendukungnya</li><li>Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan Taman Nasional Wasur melalui pembangunan yang berkelanjutan sesuai kaidah-kaidah konservasi hayati</li><li>Melibatkan partisipasi masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan Taman Nasional Wasur dengan dukungan penuh dari kelompok yang berkepentingan dalam suatu kerangka pengelolaan kawasan yang terpadu</li><li>Memantapkan optimalisasi fungsi dan pemanfaatan kawasan Taman Nasional Wasur untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan yang menunjang budidaya, rekreasi dan wisata alam serta peningkatan kesejahteraan masyarakat</li></ol>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-83789147344116140982007-01-02T00:36:00.000+09:002010-07-21T21:54:08.233+09:00Struktur Organisasi TN Wasur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic1kCU8PK2G62aCG4w5FRPPtgWzoLr3Nf_NmL082mz_xe5kKJAeubCeWx2zJDExaOwPafHcQj9EJ3q2xnxcuHzRYLmtYkARglGB9PTmgt2vcG31GXtIpys4DHjNfMXWhAbfvYIXVFnh7KB/s1600-h/struktur-FIX.jpg"><br /></a><br />Maaf... Entri dalam proses perubahan<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJyNfgjBUQR9BPE6iCts_gOaafQ-7NBjpNMV60Jo3oyr1gSZxXEcP3Vjagp3cP03I2Tr80wxQRR3Ur1ZphJFJur7vwwQdhnAAUXkHs1O7rKkI2k_P5YIxgBOeguFMSghlUCKICGeR8JbGR/s1600-h/detail-personil.jpg"><br /></a>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8386003062361883251.post-22358873071854381692007-01-01T23:31:00.000+09:002009-01-02T17:33:06.154+09:00Tentang Taman Nasional Wasur<span style="font-size:85%;"><span style="font-family: verdana;"></span><span style="font-family: verdana;">Kawasan hutan Wasur sejak tahun 1978, telah ditunjuk sebagai suaka alam yang terdiri dari Suaka Margasatwa Wasur berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 252/Kpts/Um/5/1978 tanggal 3 Mei 1978, dengan luas 206.000 hektar dan Cagar Alam Rawa Biru dengan luas 4.000 hektar. Kemudian pada tahun 1982 luasan Suaka Margasatwa Wasur ditambah sebanyak 98.000 hektar berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 15/Kpts/Um/1/82, sehingga luasannya bertambah menjadi 304.000 hektar. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Pada Tahun 1990 kedua kawasan tersebut (CA. Rawa Biru dan Suaka Margasatwa Wasur) dideklarasikan sebagai Taman Nasional Wasur, berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 448/Kpts-II/1990 tanggal 24 Maret 1990 dengan luas keseluruhan 308.000 hektar. Selanjutnya pada tahun 1997 Taman Nasional Wasur ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 282/Kpts-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997, dengan luas 413.810 hektar.</span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Secara astronomis Taman Nasional Wasur terletak antara 08°06’00” LS sampai 09°12’00” LS. Dan 140°18’00”BT sampai 141°00’00” BT. Secara administratif kawasan tersebut berada di wilayah kerja Kecamatan Merauke, Kabupaten Merauke, Propinsi Irian Jaya. Batas-batas kawasan adalah sebagai berikut :</span><br /><span style="font-family: verdana;">Sebelah Timur berbatasan dengan Suaka Margasatwa Tonda di Papua New Guinea,</span><br /><span style="font-family: verdana;">Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Merauke,</span><br /><span style="font-family: verdana;">Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura,</span><br /><span style="font-family: verdana;">Sebelah Utara berbatasan dengan kawasan Sungai Maro. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Kondisi topografi Taman Nasional Wasur relatif datar dengan kemiringan 0 sampai 8 persen. Jenis tanah yang dijumpai adalah Organosol Aluvial, Podsolik Merah Kuning dan Hidromorf kelabu. Kawasan ini merupakan salah satu ekosistem lahan basah penting di Indonesia, karena memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. </span><br /><br /><span style="font-family: verdana;">Taman Nasional Wasur mengalami dua musim yaitu musim kering selama 5 sampai 6 bulan (Juni / Juli - Desember) dan musim basah selama 6 sampai 7 bulan (Januari - Juni / Juli) dalam setahun. Kawasan ini memiliki iklim moonson.</span><br /><span style="font-family: verdana;"> </span></span>Taman Nasional Wasurhttp://www.blogger.com/profile/14042296232378961883noreply@blogger.com