Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian

Program

PROGRAM & KEGIATAN TN.WASUR


A. Pembinaan daya dukung kawasan
1. Survey potensi Daerah Tangkapan Air danau, rawa dan sungai,
2. Inventarisasi jenis satwa dan tumbuhan yang dilindungi dan tidak dilindungi
3. Inventarisasi satwa dan tumbuhan komiditi (pangan, dagang dan obat)

B. Perlindungan dan pengamanan potensi kawasan
1. Pencegahan, pengendalian dan penanggulangan kebakaran
2. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat
3. Patroli rutin
4. Pengembangan pos dan menara kebakaran
5. Pengadaan perlengkapan pemadaman kebakaran/mobil pemadam kebakaran
6. Operasi pengamanan (simpatik, swakarsa, fungsional, gabungan dan partisipatif)
7. Pengadaan sarana prasarana (pengamanan, komunikasi dan navigasi)

C. Pembinaan daya dukung kawasan
1. Inventarisasi habitat terancam
2. Identifikasi flora eksotik pengganggu
3. Monitoring dan evaluasi pembinaan habitat dan populasi
4. Rehabilitasi dan pembinaan habitat
5. Pengendalian jenis fauna pengganggu

D. Pemanfaatan kawasan
1. Pengadaan sarana prasarana pengamatan jenis (cycas dan anggrek, burung air dan burung endemik)
2. Pendokumentasian (praktek perburuan tradisional, pembakaran dan pengendalian banjir tradisional, upacara adat, sistem sasi, penyuluhan terpadu bersama instansi terkait dan LSM, pembinaan karang taruna
3. Pengembangan sarana prasarana bumi perkemahan, bersampan/speedboat, pondok wisata, menara pengamatan, kios cinderamata, lapangan parkir, taman wisata keluarga
4. Pembuatan dan pengiriman leaflet
5. Pembuatan papan informasi

E. Pembinaan partisipasi masyarakat
1. Pembinaan pemberdayaan masy (industri kecil penyulingan minyak kayu putih, pembuatan ikan asin, tanaman obat, budidaya tanaman komersil)
2. Penyediaan sarana penunjang rekreasi dan wisata alam

F. Aspek kebijaksanaan dan koordinasi
1. Pengembangan kemitraan dan kerja sama
2. Penyusunan petunjuk pelaksanaan/dewan penasehat taman
3. Tindak lanjut MoU Tri National Wetland antara Tonda WMA, Kakadu NP dan TN Wasur dlm pengelolaan terpadu daerah lahan basah
4. Rapat koordinasi pengembangan TNW


G. Penataan kawasan
1. Rekonstruksi pal batas kawasan (Wanggo-Agrindo-Bokrum-Ndalir-Tomerauw-Torasi)
2. Pemeliharaan jalur batas kawasan (Wanggo-Agrindo-Bokrum-Ndalir-Tomerauw-Torasi)
3. Tata batas zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan dan zona pemukiman
4. Sosialisasi tata batas zonasi
5. Monitoring dan evaluasi zonasi

H. Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan kearifan tradisional

I. Pengembangan sarana prasarana
1. Pembangunan kantor Seksi Pengelolaan TN Wilayah
2. Pengadaan sarana prasarana dan kantor baru
3. Pengadaan alat pengolah data
4. Pengadaan sarana prasarana dan pusat informasi
5. Pembangunan barak Polhut
6. Pemeliharaan Kantor Balai, kantor Seksi Wilayah, pondok kerja, pondok jaga, pusat informasi
Selengkapnya...

Video : Musamus

Klik disini apabila tidak bisa menampilkan video

Rumah Semut begitu orang menyebutnya, padahal Musamus begitu sebutan penduduk lokal merupakan “istana” yang dibangun oleh koloni rayap. Menggunakan campuran dari rumput kering sebagai bahan utama dan liur sebagai semen untuk merekatkannya, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun istana rayap ini.

Keistimewaan dari rumah rayap ini adah rancangan ventilasinya yang berupa lorong-lorong yang membantu melindungi dari air hujan, dan membantu melepas panas ke udara ketika musim panas tiba. Karena berbagai keistimawaan yang dipunyainya, maka tidak heran musamus dijadikan lambang daerah Kabupaten Merauke.

Musamus ini hanya dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia, dan untuk di Indonesia mungkin hanya ada di Merauke saja. Kita dapat menemukan Musamus di Taman Nasional Wasur dan di beberapa wilayah di Kabupaten Merauke.